Menyikapi berbagai permasalahan sanitasi sekolah, sudah sepatutnya 
sekolah mencanangkan 'Gerak Tangkas' (Gerakan Tanggap Kebersihan 
Sekolah). Adapun program-program yang dilakukan:
- Everyday BRTT   
 Sekolah
 mengadakan kegiatan BRTT membersihkan lingkungan sekolah setiap harinya secara bergiliran.Serta di sekolah smp dtbs putra tiap hari minggu mengadakan kegiatan BRTT seluruh lingkungan asrama  (termasuk 
toilet) yang diikuti seluruh warga 
sekolah.  memang bukanlah hal yang baru sebagai upaya menjaga
 kebersihan sekolah. Serta civitas pun melakukan kegiatan BRTT setiap hari rabu/pekan.
 
- One Class One Toilet (Satu Kelas Satu Toilet)   Pengadaan toilet di setiap kelas. Adapun manfaatnya yaitu:  - Mengefektifkan waktu 
 Dengan
 adanya toilet di dalam kelas, hal tersebut dapat menghemat waktu jalan 
ke toilet, dibandingkan dengan keberadaan toilet yang dipusatkan di satu
 atau dua titik lokasi.Apalagi jika kelasnya jauh dari toilet.
- Menghindari penyalagunaan izin 
 Tidak
 menutup kemungkinan bahwa siswa yang izin ke toilet malah belok ke 
kantin atau janjian dengan teman, mungkin juga hanya main-main di luar 
kelas.
- Melatih siswa menjadi pengguna toilet yang bertanggung jawab 
 Seluruh
 siswa dalam satu kelas tersebut bertanggung jawab terhadap kebersihan 
toilet. Jika toilet kotor atau berbau, dapat dipastikan bahwa pelakunya 
adalah siswa dari kelas itu.
 
- CLASH (Clap After waSH) 
 Menggalakkan
 pembiasaan mencuci tangan dengan sabun bagi siswa. Siswa diberi 
pengarahan bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar. Adapun WHO 
telah merilis langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar;
 Langkah
 1. Hidupkan kran air yang mengalir, basahi kedua telapak tangan 
setinggi pertengahan lengan. Ambil sabun dan usap secara merata, lalu 
gosokkan kedua telapak tangan dengan lembut agar kuman yang ada di 
telapak tangan hilang.
 Langkah 2. Untuk menghilangkan kuman pada 
bagian luar tangan, kamu bisa mengusap dan menggosokan kedua punggung 
tangan secara bergantian agar kuman tak bersisa di tangan.
 Langkah 
3. Jangan lupa, kuman juga menempel pada sela-sela jari tanganmu. Maka 
dari itu, gosok juga bagian sela-selanya hingga sabun berbusa.
 Langkah
 4. Kuku juga bagian terpenting dari tangan. Banyak kuman yang 
bersembunyi dan bersarang pada kuku. Oleh karena itu, kamu wajib 
membersihkan bagian ujung kuku secara bergantian dengan mengatupkannya.
 Langkah 5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian hingga bersih.
 Langkah
 6. Letakkan ujung jari atau ujung kuku pada telapak tangan lainnya dan 
gosok memutar secara perlahan agar kuman dan bakteri segera hilang.
 Langkah
 7. Tahap terakhir, bersihkan pergelangan tangan secara bergantian 
dengan cara memutar. Bilas dengan air mengalir dan keringkan.
 Agar 
mencuci tangan menjadi menyenangkan, setelah cuci tangan, ganti handuk/ 
tisu dengan bertepuk tangan untuk mengeringkan tangan. Tepuk tangan itu 
dikreasikan sehingga akan menjadi seru dan asyik. Bertepuk tangan 
setidaknya 30 kali dapat mengurangi air di tangan sampai 80 persen, 
sisanya akan kering dengan sendirinya. Tidak hanya menyenangkan, tepuk 
tangan merupakan aksi peduli lingkungan untuk mengurangi penggunaan tisu
 yang notabene terbuat dari bahan kayu. Berdasarkan hasil survei yang 
dilakukan oleh WWF-Indonesia bekerja sama dengan creative agency 
Hakuhodo, masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar (sekitar 54% 
masyarakat Indonesia hidup di kota besar) mempunyai kebiasaan untuk 
menghabiskan tiga lembar tisu untuk mengeringkan tangan. Mengganti tisu 
dengan tepuk tangan bisa berarti juga menyelamatkan pohon bagi 
kehidupan.
Sejatinya, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah 
sanitasi sekolah adalah masalah bersama seluruh warga sekolah. 'Gerak 
Tangkas' merupakan salah satu upaya yang ditawarkan untuk mengatasi 
beberapa masalah sanitasi sekolah. Untuk menyukseskan gerakan tersebut, 
perlu adanya  kesadaran dan kesanggupan untuk melaksanakan kebiasaan 
hidup bersih pada tiap warga sekolah. Bukan pekerjaan yang mudah. Namun,
 setidaknya bisa dimulai dari diri sendiri untuk tanggap terhadap 
kebersihan sekitar. Kalau bukan diri sendiri,siapa lagi?